* NPWP
* Status pusat cabang
* Nomor NPWP
* Wajib pajak
* Administrasi perpajakan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang digunakan dalam administrasi perpajakan di Indonesia. NPWP diberikan kepada wajib pajak, baik orang pribadi maupun badan, untuk mengidentifikasi identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakan.
NPWP terdiri dari 15 digit angka, dengan format:
“`
[Kode unik] – [Kode kantor pajak] – [Kode pusat/cabang]
“`
| Karakteristik | NPWP Pusat | NPWP Cabang |
|—|—|—|
| Status | Utama | Turunan |
| Lokasi | Sesuai dengan tempat tinggal atau domisili wajib pajak | Terpisah dari tempat tinggal atau domisili wajib pajak |
| Nomor | Akhiran 000 | Akhiran selain 000 |
| Fungsi | Untuk mengidentifikasi identitas wajib pajak | Untuk memudahkan administrasi perpajakan |
Pada saat mendaftarkan NPWP, wajib pajak perlu memilih status pusat atau cabang. Jika wajib pajak belum pernah memiliki NPWP, maka wajib pajak harus memilih status pusat. Jika wajib pajak sudah memiliki NPWP Pusat dan ingin membuat NPWP Cabang, maka wajib pajak harus mengisi nomor NPWP Pusat yang dimiliki pada kolom NPWP Pusat.
* NPWP Pusat: 01.234.567.8-000.000
* NPWP Cabang: 01.234.567.8-001.000
NPWP Pusat dan Cabang memiliki perbedaan dalam hal status, lokasi, nomor, dan fungsi. NPWP Pusat adalah NPWP utama yang dimiliki oleh wajib pajak, sedangkan NPWP Cabang adalah NPWP turunan dari NPWP Pusat.
0 Komentar