Sosiologi objektif adalah pendekatan dalam sosiologi yang menekankan pada fakta sosial dan menghindari subjektivitas. Pendekatan ini berpendapat bahwa sosiologi harus didasarkan pada pengamatan dan analisis data yang objektif, tanpa dipengaruhi oleh nilai atau keyakinan pribadi peneliti.
Sosiologi objektif menekankan pada fakta sosial karena fakta sosial dianggap sebagai dasar untuk memahami masyarakat. Fakta sosial adalah fenomena yang terjadi di masyarakat dan bersifat umum, sehingga dapat diamati dan dianalisis secara objektif.
Sosiologi objektif menghindari subjektivitas karena subjektivitas dapat memengaruhi hasil penelitian sosiologi. Misalnya, peneliti yang memiliki keyakinan tertentu tentang suatu fenomena sosial mungkin akan cenderung menarik kesimpulan yang sesuai dengan keyakinannya. Hal ini dapat menyebabkan hasil penelitian menjadi tidak objektif.
Sosiologi objektif penting karena dapat membantu sosiolog untuk memahami masyarakat secara lebih akurat dan objektif. Dengan memahami masyarakat secara objektif, sosiolog dapat mengembangkan kebijakan dan program yang lebih efektif untuk memecahkan masalah sosial.
Salah satu contoh sosiologi objektif adalah penelitian tentang tingkat kemiskinan di suatu negara. Peneliti yang menggunakan pendekatan sosiologi objektif akan mengumpulkan data tentang tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan akses ke layanan kesehatan di negara tersebut. Data ini kemudian akan dianalisis secara objektif untuk menentukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kemiskinan di negara tersebut.
Sosiologi objektif adalah pendekatan yang penting dalam sosiologi karena dapat membantu sosiolog untuk memahami masyarakat secara lebih akurat dan objektif. Pendekatan ini menekankan pada fakta sosial dan menghindari subjektivitas.
0 Komentar